Senin, 22 Oktober 2012

9 Pedang Milik Rasulullah SAW

9 Pedang Milik Rasulullah SAW
Ini adalah pedang-pedang yang pernah dipakai oleh Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya untuk berdakwah, jumlah total pedang yang pernah digunakan ada 9 buah.


1. Al Ma'tur: 



Juga dikenal sebagai �Ma�thur Al-Fijar� adalah pedang yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW sebelum dia menerima wahyu yang pertama di Mekah. Pedang ini diberi oleh ayahnya, dan dibawa waktu hijrah dari Mekah ke Medinah sampai akhirnya diberikan bersama-sama dengan peralatan perang lain kepada Ali bin Abi Thalib.

Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 99 cm. Pegangannya terbuat dari emas dengan bentuk berupa 2 ular dengan berlapiskan emeralds dan pirus. Dekat dengan pegangan itu terdapat Kufic ukiran tulisan Arab berbunyi: �Abdallah bin Abd al-Mutalib�.


2. Al 'Adb: 



Al-�Adb, nama pedang ini, berarti �memotong� atau �tajam.� Pedang ini dikirim ke para sahabat Nabi Muhammad SAW sesaat sebelum Perang Badar. Dia menggunakan pedang ini di Perang Uhud dan pengikut-pengikutnnya menggunakan pedang ini untuk menunjukkan kesetiaan kepada Nabi Muhammad SAW. Sekarang pedang ini berada di masjid Husain di Kairo Mesir.


3. Dhu AL Faqar: 



Dhu Al Faqar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan pada waktu perang Badr. Dan dilaporkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan pedang ini kepada Ali bin Abi Thalib, yang kemudian Ali mengembalikannya ketika Perang Uhud dengan bersimbah darah dari tangan dan bahunya, dengan membawa Dhu Al Faqar di tangannya.

Banyak sumber mengatakan bahwa pedang ini milik Ali Bin Abi Thalib dan keluarga. Berbentuk blade dengan dua mata.


4. Al Batter: 



Al Battar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa. Pedang ini disebut sebagai �Pedangnya para nabi�, dan di dalam pedang ini terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi :

�Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya AS, Nabi Isa AS, Nabi Muhammad SAW�.
gambar ukiran nama-nama para nabi di dalamnya: 



Di dalamnya juga terdapat gambar Nabi Daud AS ketika memotong kepala dari Goliath, orang yang memiliki pedang ini pada awalnya. Di pedang ini juga terdapat tulisan yang diidentifikasi sebagai tulisan Nabataean.

Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 101 cm. Dikabarkan bahwa ini adalah pedang yang akan digunakan Nabi Isa AS kelak ketika dia turun ke bumi kembali untuk mengalahkan Dajjal.


5. Hatf: 



Hatf adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa. Dikisahkan bahwa Nabi Daud AS mengambil pedang �Al Battar� dari Goliath sebagai rampasan ketika dia mengalahkan Goliath tersebut pada saat umurnya 20 tahun.

Allah SWT memberi kemampuan kepada Nabi Daud AS untuk �bekerja� dengan besi, membuat baju baja, senjata dan alat perang, dan dia juga membuat senjatanya sendiri. Dan Hatf adalah salah satu buatannya, menyerupai Al Battar tetapi lebih besar dari itu.

Dia menggunakan pedang ini yang kemudian disimpan oleh suku Levita (suku yang menyimpan senjata-senjata barang Israel) dan akhirnya sampai ke tangan Nabi Muhammad SAW. Sekarang pedang ini berada di Musemum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade, dengan panjang 112 cm dan lebar 8 cm.


6. Al Mikhdham: 


Ada yang mengabarkan bahwa pedang ini berasal dari Nabi Muhammad SAW yang kemudian diberikan kepada Ali bin Abi Thalib dan diteruskan ke anak-anaknya Ali. Tapi ada kabar lain bahwa pedang ini berasal dari Ali bin Abi Thalib sebagai hasil rampasan pada serangan yang dia pimpin di Syria.

Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 97 cm, dan mempunyai ukiran tulisan Arab yang berbunyi: �Zayn al-Din al-Abidin�.


7. Al Rasub: 



Ada yang mengatakan bahwa pedang ini dijaga di rumah Nabi Muhammad SAW oleh keluarga dan sanak saudaranya seperti layaknya bahtera (Ark) yang disimpan oleh bangsa Israel.

Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 140 cm, mempunyai bulatan emas yang didalamnya terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi: �Ja�far al-Sadiq�.


8. Al Qadib: 

Al-Qadib berbentuk blade tipis sehingga bisa dikatakan mirip dengan tongkat. Ini adalah pedang untuk pertahanan ketika bepergian, tetapi tidak digunakan untuk peperangan.

Ditulis di samping pedang berupa ukiran perak yang berbunyi syahadat:

�Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad Rasul Allah � Muhammad bin Abdallah bin Abd al-Mutalib.�

Tidak ada indikasi dalam sumber sejarah bahwa pedang ini telah digunakan dalam peperangan. Pedang ini berada di rumah Nabi Muhammad SAW dan kemudian hanya digunakan oleh khalifah Fatimid.

Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Panjangnya adalah 100 cm dan memiliki sarung berupa kulit hewan yang dicelup.


9. Qal�a: 



Pedang ini dikenal sebagai �Qal�i� atau �Qul�ay.� Nama yang mungkin berhubungan dengan tempat di Syria atau tempat di dekat India Cina. Ulama negara lain bahwa kata �qal�i� merujuk kepada �timah� atau �timah putih� yang di tambang berbagai lokasi.

Pedang ini adalah salah satu dari tiga pedang Nabi Muhammad SAW yang diperoleh sebagai rampasan dari Bani Qaynaqa. Ada juga yang melaporkan bahwa kakek Nabi Muhammad SAW menemukan pedang ini ketika dia menemukan air Zamzam di Mekah.

Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 100 cm. Didalamnya terdapat ukiran bahasa Arab berbunyi: �Ini adalah pedang mulia dari rumah Nabi Muhammad SAW, Rasul Allah.�

Pedang ini berbeda dari yang lain karena pedang ini mempunyai desain berbentuk gelombang

Minggu, 21 Oktober 2012

April Mop, Tragedi Pembantaian Umat Islam Spanyol



Tiap tanggal 1 April, ada saja orang�terutama anak-anak muda�yang merayakan hari tersebut dengan membuat aneka kejutan atau sesuatu keisengan. April Fools Day, demikian orang Barat menyebut hari tanggal 1 April atau lebih popular disebut sebagai �April Mop�. Namun tahukah Anda jika perayaan tersebut sesungguhnya berasal dari sejarah pembantaian tentara Salib terhadap Muslim Spanyol yang memang didahului dengan upaya penipuan? Inilah sejarahnya yang disalin kembali sebagiannya dari buku �Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Halloween: So What?� (Rizki Ridyasmara, Pustaka Alkautsar, 2005)

SEJARAH APRIL MOP

Perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu sesungguhnya berawal dari satu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan. April Mop atau The April�s Fool Day berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 atau bertepatan dengan 892 H. Sebelum sampai pada tragedi tersebut, ada baiknya menengok sejarah Spanyol dahulu ketika masih di bawah kekuasaan Islam.

Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah bisa dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walau sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah Barat yang berupa pegunungan.

Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap para penguasa Islam begitu baik dan rendah hati, maka banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan hanya beragama Islam, namun mereka sungguh-sungguh mempraktekkan kehidupan secara Islami. Mereka tidak hanya membaca Al-Qur�an tapi juga bertingkah laku berdasarkan Al-Qur�an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.

Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun mereka selalu gagal. Telah beberapa kali dicoba tapi selalu tidak berhasil. Dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam di Spanyol. Akhirnya mata-mata itu menemukan cara untuk menaklukkan Islam di Spanyol, yakni pertama-tama harus melemahkan iman mereka dulu dengan jalan serangan pemikiran dan budaya.

Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari ketimbang baca Qur�an. Mereka juga mengirim sejumlah ulama palsu yang kerjanya meniup-niupkan perpecahan di dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan Salib. Penyerangan oleh pasukan Salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang idbantai, juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua, semuanya dihabisi dengan sadis.

Satu persatu daerah di Spanyol jatuh, Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara Kristen terus mengejar mereka.

Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara Salib mengetahui bahwa banyak Muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar dari Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka. �Kapal-kapal yang akan membawa kalian keluar dari Spanyol sudah kami persiapkan di pelabuhan. Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin keluar dari Spanyol, setelah ini maka kami tidak lagi memberikan jaminan!� demikian bujuk tentara Salib.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Beberapa dari orang Islam diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah dipersiapkan, maka mereka segera bersiap untuk meninggalkan Granada bersama-sama menuju ke kapal-kapal tersebut. Mereka pun bersiap untuk berlayar.

Keesokan harinya, ribuan penduduk Muslim Granada yang keluar dari rumah-rumahnya dengan membawa seluruh barang-barang keperluannya beriringan jalan menuju pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai tentara Salib bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumahnya. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara Salib menggeledah rumah-rumah yang telah itinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika para tentara Salib itu membakari rumah-rumah tersebut bersama orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.

Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan hanya bisa terpana ketika tentara Salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang tentara Salib itu telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara Salib itu segera membantai dan menghabisi umat Islam Spanyol tanpa perasaan belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Dengan buas tentara Salib terus membunuhi warga sipil yang sama sekali tidak berdaya.

Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman. Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The Aprils Fool Day).

Bagi umat Islam April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya seiman disembelih dan dibantai oleh tentara Salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas jika ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Sebab dengan ikut merayakan April Mop, sesungguhnya orang-orang Islam itu ikut bergembira dan tertawa atas tragedi tersebut. Siapa pun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, beberapa abad silam.

Siapakah Sai Baba? Sai Baba, Teologi Yahudi, dan Zionisme



Pupus sudah prediksi pria berambut Kriting yang sering dianggap Dajjal dan Tuhan oleh sebagian kalangan itu. Seperti dikutip dari http://www.sathyasai.org, Sai Baba pernah menyatakan bahwa akan mangkat di tahun 2030 tepat di usianya yang ke 96 pada tahun 2022 Masehi. Namun apa hendak dikata, Allah punya kehendak lain. Sai Baba dipanggil terlebih dahulu tanggal 24 April 2011, kemarin.

Sai Baba yang katanya bisa membangkitkan orang yang sudah mati itu, meninggal pada hari Ahad karena gagal banyak organ tubuh di rumah sakit dekat pusat kegiatan spiritualnya di desa Puttaparti, di negara bagian Andhra Pradesh. Ironisnya, ia dirawat beberapa minggu sebelumnya dalam kondisi kritis dan selama masa itu ia harus menggunakan mesin penunjang hidup. Iya ditengah daulat manusia kepada Sai Baba yang dipercaya bisa menghidupkan orang mati.

Sai Baba selama ini memang menyita perhatian publik. Ia dikatakan memiliki �mukjizat� hingga membuat orang terkagum-kagum. Sai Baba (Sathya Baba) pun mengaku hasil dari reinkarnasi Shirdi Baba, seorang filsuf dan mahayogi, yang meninggal dunia pada 1918. Dari sinilah titik awal Sai Baba mendaulat diri sebagai reinkarnasi manusia suci.

Shirdi Sai Baba pernah berkata kepada para pengikutnya, bahwa setelah supreme-being (tuhan) meninggalkan jasadnya, suprime-being tersebut akan menjelma kembali, delapan tahun setelah kematiannya. Maka ketika Shirdi Sai Baba meninggal pada tahun 1918, delapan tahun setelahnya atau tepatnya pada tahun 1926 lahirlah Sathya Sai Baba yang dianggap sebagai avatar yang kedua.

Oleh karena itu, sebelum kita mengetahui jatidiri Sai Baba, ada baiknya kita mengenal Shirdi Baba, tokoh yang katanya menjelma menjadi Sai Baba, Sang Mesiah Palsu.


Jejak Kesesatan Shirdi: Memadukan Hindu dan Islam.

Shirdi Baba lahir pada tanggal 28 September 1838, di Shirdi, India dan meninggal pada tanggal 15 Oktober 1918. Berbeda dengan Sai Baba yang kental agama Hindu, Shirdi Baba adalah seorang muslim. Semasa hidupnya ia banyak tinggal di Masjid Dwarakamayi di Desa Shirdi, Distrik Ahmednagar, Maharashtra, India.

Pada awal perkembanganya, banyak umat Hindu dan Muslim menjadi pengikutnya. Pengikut Shirdi Baba menganggapnya sebagai seorang Awatara/avatar, yakni sebutan untuk Keilahian yang muncul di dunia untuk menuntun umat manusia pada kebenaran, dalam sejarah agama-agama dunia biasa disebut sebagai santo ataupun seorang Budha. Namun, jika Tuhan sendiri yang muncul kedunia secara fisik, ia disebut sebagai Purna Avatar.

Shirdi Baba juga adalah orang yang sesat. Ia mendorong pengikutnya untuk berdoa atas nama Hindu dan Islam. Shirdi bersama para anggotanya menyanyikan nama-nama Tuhan yang manapun, membaca Al-Fatihah, mempelajari kitab suci Al-quran sekaligus memadukannya dengan teks-teks Hindu seperti Ramayana, Wisnu Sahasranam (Seribu Nama Wishnu), Bhagavad Gita, Yoga Wasista. Oleh karena itu ia menegaskan bahwa ajarannya adalah perpaduan Tauhid dan Advaita Vedanta.

Kehidupan dan tingkah laku Shirdi Baba cukup misterius. Kadang-kadang orang terdekatnya tidak mengerti makna apa yang ia lakukan. Shirdi Baba juga kerap membuat dhuni (tempat pembakaran kayu) di Masjid Dwarakamayi yang menghasilkan udhi (abu suci), yang bermakna bahwa untuk bisa memasuki Rumah Tuhan, seseorang haruslah juga membakar egonya hingga hancur seperti abu.


Tak berbeda dari penerusnya Sathya Sai Baba, ia juga konon bisa melakukan "mukjizat" antara lain menyembuhkan wabah kolera dengan udhi-nya (abu suci), menyelamatkan para pengikutnya dari musibah, mengubah air menjadi minyak, ia mempunyai kemampuan memahami bahasa binatang, juga berbicara dalam berbagai bahasa.

Selain itu keunikan �tepatnya keanehan- lain dari Shirdi Baba, terkadang ia meminta sedekah kepada bhaktanya (orang yang mengikuti jalan bhakti penyembah Tuhan)yang satu tetapi menolak menerima sedekah dari bhaktanya yang lain. Ia mengatakan meminta sedekah untuk mengambil keterikatan bhaktanya.

Lalu, cara Shirdi Baba memberkati bhaktanya juga cukup unik, ia tak segan-segan mengatakan kepada bhaktanya: �Semoga kamu mati�, �kamu anjing�, �kamu keledai�. Saat ditanya tentang maknanya, ia berkata: �semoga kamu mati� adalah arti dari semoga keseluruh keinginan, kemarahan dan keterikatanmu hancur.

Sedangkan, �kamu anjing� berarti semoga kamu memiliki iman, kepercayaan dan kesetiaan seperti anjing. Lalu untuk kata �kamu keledai� hal itu berarti melayani tanpa mengharapkan penghormatan. Sungguh Aneh.


Kisah Klaim Sathya Baba sebagai Reinkarnasi Shirdi

Setidaknya kasus klaim Sathya Baba menyatakan diri sebagai reinkarnasi Shirdi Baba ada dalam tiga versi. Versi pertama terjadi tepatnya pada bulan Mei 1940. Kala itu Sai Baba yang berumur 14 tahun, menyatakan dirinya sebagai reinkarnasi dari seorang mistikus sufi yakni Shirdi Baba. Dari situ ia kemudian memakai nama Sathyanarayana, yang kini lebih popular disebut Sathya Baba atau Sai Baba. Sejak saat itu, banyak orang datang untuk menantang klaimnya sebagai reinkarnasi Shirdi Baba.

Uniknya, para anggota keluarga Sathya Baba dan tetangga juga tidak yakin akan kereinkarnasian Sai Baba. Mereka mendekati Sathya Sai Baba muda dan berkata, "Jika kamu adalah Sai Baba dari Shirdi, beri kami beberapa bukti. �Beri aku bunga melati itu," kata Sathya muda. Setelah menerima bunga melati tersebut, ia melemparkannya ke lantai. Bunga-bunga, menurut mereka yang hadir, secara ajaib mengatur diri mereka sebagai membentuk kata �Sai Baba� dalam huruf Telugu. Sejak saat itulah ia berhenti bersekolah dan memulai menjalankan misinya.


Lalu, suatu hari ada pula seseorang bertanya kepada Sathya Sai Baba; apakah kamu Tuhan? Sathya Sai Baba menjawab; �Ya, Aku Tuhan dan kalian juga Tuhan. Perbedaanya antara Aku dan kalian dimana Aku menyadarinya, sedangkan kalian tidak."

Namun dalam catatan lain disebutkan bahwa klaim Sai Baba sebagai jelmaan Shirdi Baba terjadi dalam ceramah tahun di 1963, ini disebut versi kedua. Kala itu ia menyatakan diri sebagai reinkarnasi dari Shiva dan Shakti. Dalam ceramah yang sama Sathya Baba berkata bahwa Shirdi Baba adalah inkarnasi dari Shakti..

Akan tetapi, menurut artikel Donald Taylor tahun 1987 berjudul �Charismatic Authorityin the Sathya Sai Baba movement�, deklarasi Sathya Sai Baba tahun 1963 bahwa ia adalah hasil reinkarnasi adalah strategi palsu lagi picik dari Sathya Sai Baba untuk memicu permasalahan mengenai rangkaian usahanya. Dari sini pula benih-benih kepalsuan Sai Baba semakin tercium.

Versi ketiga, yang juga masih kontroversi, adalah bahwa awal-awal keanehan Sathya Baba sebagai pelanjut tongkat estafet Sai Baba dari Shirdi sudah nampak saat ia lahir pada tahun 1926. Sang Ibu, Eswaramma, menyatakan konon Sai Baba lahir tanpa melalui proses pembuahan biologis biasa. Eswaramma menceritakan,

"Saya telah bermimpi tentang Dewa Sathya Narayana dan Dia mengingatkan saya bahwa saya tidak boleh takut jika sesuatu terjadi kepada saya melalui Kehendak Tuhan.

Pagi itu ketika saya masih menimba air di sumur, cahaya biru berbentuk bola besar datang bergulir ke arah saya dan saya terjatuh pingsan. Saya merasa cahaya itu meluncur ke dalam diri saya".

Disebabkan peristiwa tersebut Eswaramma kemudian mulai mengandung bayi yang dikemudian hari dikenal sebagai Sathya Sai Baba. Easwaramma tidak menceritakan kejadian tersebut kepada siapapun kecuali pada Ibu mertuanya, tetapi ia menyuruhnya untuk menyimpan cerita tersebut.

Hal ini masih sukar untuk dibuktikan, karena peristiwa itu hanya Eswaramma yang tahu. Entah apakah hal ini adalah kisah yang dibuat-buat oleh keluarga Baba untuk melegitimasi kesaktian Baba atau ada misi-misi pribadi untuk mengangkat nama Sathya Baba kecil. Namun kontroversi itu terus belangsung dan bergema pada masyarakat India.


Sai Baba dan Teologi Kabbalah

Terlepas akan hal itu, Sai Baba kini telah datang dengan ajaran yang sangat kental akan warna teologi Yahudi. Ia menjadi perpanjangan tangan dari Zionisme Internasional dalam menancapkan pemahaman kabbalah kepada seluruh manusia demi membentuk New World Order.

Biara tempat ia dipuja dipenuhi dengan lambang bintang david dan simbol zionisme lainnya. Baba pun menyampurkan agama-agama yang ada seperti semangat perenialisme Rene Geuneon dan Fritjof Schuon, dua teosof yang katanya masuk Islam namun tidak lain anggota Secret Societies Perancis.

Warna Kabalah juga kuat dalam ajaran Sai Baba. Ia tidak mengakui adanya Tuhan yang satu. Ketika ia menyadari -termasuk para pengikutnya seperti Anand Khrisna- bahwa ajarannya berkiblat ke theosofi, ia memiliki cara untuk menutupi hal itu.

Awalnya Sai Baba berkelit bahwa ajaran yang disebarkannya tidak lain adalah konsep pelatihan yoga. Ia juga banyak terlibat kepada kegiatan sosial- kemasyarakatan untuk membuktikan ajarannya �ramah� terhadap akidah. Mereka mendirikan sekolah gratis, rumah sakit, dan santunan kemiskinan bagi rakyat India dan Negara lainnya.

Sebagai contoh, pada tahun 1977 di India dibuka �The Sri Sathya Sai General Hospital� di Whitefield, Bangalore, yang menyediakan operasi yang kompleks, makanan dan obat-obatan bebas biaya. Rumah sakit itu telah merawat lebih dari 2 juta pasien.


Sri Sathya Sai Central Trust juga mendirikan beberapa rumah sakit umum, dua rumah sakit khusus, rumah sakit mata, apotek dan menyelenggarakan kamp medis di pedesaan dan daerah kumuh di India.

Maka tak heran banyak orang tertipu dengan jargon amaliyah Sai Baba. Tercatat, pada tahun 1999, Sai Baba diperkirakan memiliki pengikut tak kurang dari enam juta orang.

Namun jika kita teliti mendalam, hakikat sesunguhnya dari ajaran Sai Baba adalah paham teologi Yahudi yaitu teosofi. Konsep ketuhanan Sai Baba adalah non tuhan dan ini merupakan konsep abadi ketuhanan Yahudi dimana mereka sendiri yang mendaulat diri menjadi Tuhan layaknya humanisme modern saat ini. Itulah mengapa pada akhir ritual para pengikut Sai Baba sering menyebut kata-kata "Panggillah aku dengan nama Tuhanmu".

Konsekuensi logis akan hal ini adalah bahwa agama tidak lagi menjadi penting. Permurtadan tidak lagi divonis dosa, sekalipun baginya tidak perlu lagi berpindah agama karena bagi Sai Baba; "There is only one religion, the religion of love, there is only one language, the language of the heart, there is only one caste, the caste of humanity, there is only one God, He is omnipresent".


Momentum ajaran Sai Baba semakin menjalar ke seluruh India karena tidak lain semangat akan mistisme Hindu yang serupa dengan Yahudi. Ideologi penyatuan diri antara zat tuhan dengan makhluknya (emanasi), semua agama sama benarnya (perenialisme teosofis), paham reinkarnasi, dan konsep penyatuan diri dengan alam (platonik) adalah ciri khusus dari pria yang konon lahir dengan tidak menangis ini.

Selain itu, ajaran Sai Baba juga menggiring manusia untuk menerima doktrin-doktrin Yahudi yang tertuang dalam protokolnya. Paham iluminasi dan ideologi masoniknya yang meyakini manusia adalah tuhan sebenarnya akan sangat mudah diterima jika seseorang telah tersesat akidahnya dan membenarkan ajaran Sai Baba. Dan ujung dari semua itu adalah dukungan penuh serta penerimaan total terhadap Zionisme. (pz)

Doktrin Zionisme dan Freemasonry dalam Pancasila


Gerakan Zionisme dan Freemasonry di seluruh dunia sesungguhnya memiliki asas yang sama. Asas dari dua gerakan ini disebut �Khams Qanun�, lima sila, atau Panca Sila. Kelima Sila itu adalah:

1. Monotheisme
2. Nasionalisme
3. Humanisme
4. Demokrasi
5. Sosialisme

Penjelasan tentang lima sila yang terdapat dalam doktrin Yahudi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Monotheisme: Kesatuan Tuhan (Ketuhanan yang Maha Esa)

Hendaklah bangsa Yahudi bertuhan dengan Tuhannya masingmasing dan merupakan kesatuan gerak. Maka hai orang-orang atheis dan bebas agama di kalangan bangsa Yahudi hendaklah engkau pun bertuhan dengan tuhanmu sendiri bukankah alam pun tuhanmu dan bukankah kudrat alam pun tuhanmu juga? Kalian berlainan agama, kalian berlainan kepercayaan, kalian berlainan keyakinan, tetapi kalian harus bersatu dan gunung zionisme telah menan-timu. Hendaklah kalian tenggang menenggang, hormat menghormati hai Yahudi seluruh dunia!


2. Nasionalisme � Kebangsaan : Berbangsa satu bangsa Yahudi, berbahasa satu bahasa Yahudi dan bertanah air satu tanah air Yahudi Raya (Israel Raya).


3. Humanisme: Kemanusiaan yang adil dan beradab berlakulah, janganlah kalian menjadi peniru bangsa Babilon yang telah membuangmu, tetapi bagi luar bangsamu dan yang hendak membinasakanmu, kalian adalah bangsa besar dan engkau pun jika keperluanmu mendesak.

Ber-lakulah Syer Talmud baginya, seperti nyanyian Qaballa berbunyi:

�Taklukanlah mereka,binasakanlah mereka akan mengambil hakmu, engkau adalah setinggi-tinggi bangsa seumpama menara yang tinggi. Gunakanlah hatimu ketika menghadapi sauda-ramu, karena mereka itu keturunan Yaqub, keturunan Israel. Buanglah hatimu ketika menghadapi lawanmu karena mereka itu bukan sekali-kali saudaramu, mereka adalah kambing-kambing perahan dan harta mereka adalah hartamu, rumah mereka adalah rumahmu, tanah mereka adalah tanahmu�, (Syer Talmud Qaballa XI :45).


4. Sosialisme: Keadilan sosial yang merata pada masyarakat Yahudi, sehingga setiap orang Yahudi menjadi seorang kaya raya dan menjadi pimpinan dimana pun ia berada, dan menjadi protokol pembuat program. Dalam Nyanyian Qaballa Talmud dikatakan:

�Dengan uang kamu dapat kembali ke Yudea, ke Israel karena agama itu tegak dengan uang dan agama itu uang, sesungguhnya wajah Yahwe sendiri yang tampak olehmu itu adalah uang! Cintailah Zion, cintailah Hebran, cintailah akan Yudea dan cintailah seluruh tanah pemukiman Israel, karena engkaulah bangsa pemegang wasiat Hebran tertua yang berbunyi: �Cinta pada tanah air itu sebagian dari iman!� (XL : 46).


5. Demokrasi: Dengan cahaya Talmud dan Masna dan segala ucapan imam-imam agung bahwa telah diundangkan �Bermusyawarahlah dan berapatlah dan berlakulah pilihan kehendak suara banyak itu karena suara banyak adalah suara
Tuhan!�


Asas Zionisme atau Khams Qanun:

1. Internasionalisme
2. Nasionalisme
3. Sosialisme
4. Monotheisme Cultural
5. Demokrasi

Asas Freemasonry dan Zionisme pada dasarnya sama, yang berbeda hanya urutan saja. Keduanya diilhami oleh ajaran Talmud, kitab suci agama Yahudi?

Pengaruh Doktrin Zionisme dan Freemasonry terhadap Pemikiran Tokoh Pergerakan di Eropa dan Asia

Gerakan Zionisme yang diemban dengan baik oleh gerakan Freemasonry, telah berhasil meng-garap korban-korbannya, baik di Eropa maupun di Asia. Hal ini terbukti dengan apa yang terjadi di Perancis dan di negara-negara Asia Tenggara. Freemasonry Perancis pada 1717 M berasaskan Plotisma.

Istilah Plotis merupakan istilah khas mereka yang disebutkan berasal dari dialek Yunani Koin. Plot berarti ambang atau terapung. Plotisma adalah suatu paham untuk mengambangkan segala ajaran di luar Freemasonry.

Jika telah mengambang disuntikkanlah paham-paham bebas dari Freemasonry itu. Freemasonry Perancis pada 1717 M itu terpaksa memasukkan kata-kata �Ketuhanan� dan �Triko-nitas� untuk menarik simpatik golongan Katolik.

Lima dasar dari Freemasonry Perancis:
1. Nasionalisme
2. Sosialisme
3. Demokrasi
4. Humanisme
5. Theologi Kultural.

�Hai saudara-saudaraku dengan plotisme kita pun mendapat kunci pembuka seribu pintu kemenangan, dengan plotisme kita mempunyai seribu kunci etika pergaulan.� (Siasah Masuniyah muka 43).

Dalam dasar Freemasonry Italia terdapat perbedaan sedikit:
1. Nasionalisme
2. Trinitas
3. Humanitas
4. Sosialisme
5. Demokrasi.

Dalam dasar Freemasonry Palestina terdapat sedikit perbedaan pula:
1. Nasionalisme
2. Monotheisme
3. Humanisme
4. Sosialisme
5. Demokrasi

Pandit Jawarhal Nehru pernah mempunyai gagasan dasar negara India merdeka, yang dibahas di depan Indian Kongres Panc Svila:
1. Nasionalisme
2. Humanisme
3. Demokrasi
4. Religius
5. Sosialisme

Bandingkan dengan San Min Chu I dari Sun Yat Sen:

1. Mintsu
2. Min Chuan
3. Min Sheng
4. Nasionalisme, Demokrasi dan Sosialisme

Bandingkan dengan lima asas dari Muhamad Yamin, yaitu:

1. Perikebangsaan
2. Perikemanusiaan
3. Periketuhanan
4. Perikerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat

Bandingkan dengan lima asas dari Soepomo:

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. MusyawarahKeadilan rakyat

Bandingkan dengan lima asas dari Soekarno:

1. Nasionalisme (Kebangsaan)
2. Internasionalisme (Kemanusiaan)
3. Demokrasi (Mufakat)
4. Sosialisme
5. Ketuhanan

Bandingkan dengan lima asas Aquinaldo, pimpinan Nasionalis Filipina. Lima asas ini disebut asas yang lima dari gerakan Katipunan. Sesungguhnya lima asas Katipunan ini disusun oleh Andres Bonifacio 1893 Masehi:

1. Nasionalisme
2. Demokrasi
3. Ketuhanan
4. Sosialisme
5. Humanisme Filipina

Bandingkan dengan empat asas Pridi Banoyong dari Thailand pada 1932 M:
1. Nasionalisme
2. Demokrasi
3. Sosialisme
4. Religius

Prinsip indoktrinasi Zionisme, agaknya cukup fleksibel karena mampu beradaptasi dengan pola pikir pimpinan politik di setiap negara. Mengenai urut-urutannya boleh saja berbeda, tetapi prinsipnya tetap sama, mengacu kepada doktrin baku Zionisme.

Sumber

Asal usul Bapak Pendiri Uni Soviet Vladimir Lenin



Banyak diantara kita yang belum tahu jati diri atau asal usul Vladimir Lenin. Lenin pendiri Uni Soviet, negara adikuasa, yang menganut ideologi komunisme, dan menjdi antitesa dari kapitalisme. Lenin bukan hanya pendiri Uni Soviet, tetapi seorang idelog, yang melahirkan komunisme, yang dianut manusia sejagat.

Belum lama ini dibuka sebuah pameran di State Historical Museum Moskow, yang akhirnya membuka rahasia gelap, dan sangat dijaga Rusia, yaitu �Asal usul Bapak Pendiri Uni Soviet Vladimir Lenin. Pameran di State Historical Museum Moskow itu, akhirnya mengungkapkan bahwa kakek Lenin adalah Yahudi.

Sepotong informasi yang menari ini diperoleh dari file KGB yang sudah dibuka (declassified). Informsi ini bukan merupakan detil yang menceritakan, di mana Uni Soviet, waktu itu dikenal sebagai negara yang menerapkan kebijakan anti-Semitisme (anti Yahudi), dan itu merupakan doktrin negara, serta berlangsung dalam beberapa dekade. Dimulai pada tahun 1930-an, rezim Soviet-dibawah Joseph Stalin � melancarkan kampanye kekerasan secara massal terhadap warga Yahudi. Banyak orang Yahudi di masa Stalin yang dikirim ke kamp Seberia, dan mati di sana.

Vladimir Lenin lahir di tahun 1870, dan mengakut dirinya hanya sebagai Rusia. Biografi resminya hanya menyebutkan asal-usulnya sebagi orang Rusia, Jerman atau Swedia. Terkadang menjadi kabur, asal-usulnya, apakah benar-benar orang Rusia, semuanya masih menjadi tanda tanya. Tapi satu potong informasi mempunyai nilai yang berharga saat berlangsung pameran, dan itu menjadi elemen kunci yang baru, yang akan mengungkapkan tentang Lenin.

Dalam sebuah surat kepada Stalin pada tahun 1932 � enam tahun setelah kematian Lenin � Anna Ulyanova, kakak Lenin, menulis bahwa kakek mereka "berasal dari sebuah keluarga Yahudi miskin, dan menurut akte (sertifikat) baptisnya adalah anak Musa Blank." Blank lahir di Zhitomir, Ukraina. Dalam suratnya, Ulyanova mengatakan adiknya "selalu berpikir yang sangat Yahudi." Dia juga mendesak Stalin untuk mengungkapkan latar belakang Lenin adalah Yahudi. Ulyanova menyimpulkan, bahwa "Itu akan salah untuk menyembunyikannya dari massa lalunya."

Stalin, bagaimanapun, memerintahkan Ulyanova untuk menjaga asal-usul lenin, yang selalu tersembunyi itu, yang sejatinya Lenin adalah Yahudi dari kakeknya. Beberapa tahun kemudian, Stalin mulai membersihkan orang-orang Yahudi dari para pemimpin revolusi. Sebelum kematiannya pada tahun 1953, selanjutnya, Stalin merencanakan mengirim seluruh penduduk Yahudi Uni Soviet ke kamp konsentrasi di Siberia.

Kebanyakan kota-kota provinsi di Rusia memiliki jalan utama bernama Lenin. Anda biasanya dapat menemukan toko yang menjual barang mewah dan pusat-pusat perbankan di sana. Sekarang, mereka cenderung masyarakatnya seperti di negara kapitalis.

Di tengah hampir setiap alun-alun, termasuk di Belarus dan di Ukraina, ada patung menjulang tinggi Lenin, dan ketika melihat ke bawah pra penjaga toko yang ramai. Dibanding dengan masa zamannya Lenin, kehidupan sekaran sangat paradok, bahkan masyarakat bekas Soviet itu sudah jauh meninggalkan warisan ideologi Lenin. Lenin dihormati oleh kelompok Rusia pinggiran yang radikal � orang yang merasa nostalgia terhadap masa lalu rezim Soviet, dan kelompok Stalinisme yang anti-Semit.

Kultus terhadap Lenin terpusat di Lapangan Merah Moskow. Di mana mumi tubuh Lenin dipajang permanen di mausoleum. Di masa lalu, warga Soviet diharapkan untuk melaksanakan ziarah ke tempat peristirahatan pemimpin Komunis itu. Persis seperti di Lapangan Merah China, di mana setiap harinya, ribuan orang dari segala berkunjung ke Lapangan Merah, melihat tubuh Mao Tse Tung, yang berbaring di mumi.

Sekarang menjadi perdebatan di Rusia tentang warisan Lenin yang berupa ideologi komunisme. Beberapa kalangan Komunis Rusia, ingin mengkultuskan dan menjadikan warisan Lenin menjadi abadi. Tapi ada orang Kristen Ortodoks Rusia membenci Lenin. Karena Lenin menghancurkan Tsarisme. Kemudian, Lenin berbalik menjadi ateisme yang menjadi landasan ideologi resmi Soviet. Banyak orang Rusia, yang ingin pria yang dimakamkan itu � diangkat sebagai seorang negarawan.

Rusia yang memulai kehidupan baru mereka setelah jatuhnya sistem komunisme dan Uni Soviet. "Anak-anak Soviet hampir menganggap kakek Lenin sebagai Santa Claus," kata Daria Beliaeva, seorang analis keuangan yang berumur 30 tahun yang melihat ke belakang pada era Soviet. "Tapi kemudian, saya mendengar bahwa Jerman mengirimnya ke Rusia dalam sebuah kereta lapis baja untuk memicu revolusi Rusia. Saya juga mendengar bahwa ia memerintahkan penghancuran sekitar 100 gereja," ujarnya.

Daria tidak terlalu menjadikan Lenin sebagai idola, karena Lenin memiliki akar Yahudi. "Dia memiliki unsur-unsur jahat dalam dirinya. Sekarang, ia harus dikubur",tambahnya.

Ahli politik ahli Kagarlitski Boris, seorang mantan pembangkang Lenin dan bangga, mengatakan "Pihak berwenang Rusia menggunakan perdebatan tentang latar belakang Yahudi Lenin dan tentang penguburan-nya sebagai dalih untuk mengambil simpati masyarakat kita", ungkapnya.

Sampai sekarang rakyat Rusia dan pemerintahan tetap memendam benci dan dendam kepada Yahudi, karena banyak diantara mereka yang meninggalkan Rusia dan wilayah Baltik, dan pergi ke Israel. Seorang terkaya di Rusia dan pengusaha raksasa minyak Kodovsky (Yahudi) di jebloskan ke dalam penjara dengan alasan menipu pajak. Ibrahimovic, yang sekarang hidup di London, orang terkaya di Rusia, yang mengelola sepak bola di Inggris. Menteri Luar Negeri Israel, Lieberman, Yahudi kelahiran Lithuania, yng berimigrasi ke Israel.

Mereka yang pernah hidup di Soviet dan berimigrasi ke Israel, menjadi tulang punggung Israel, dan mempraktekkan kekejian yang luar biasa. Mereka dendam terhadap Stalin, yang pernah menghancurkan Yahudi di Uni Soviet.

Bisa dimengerti Uni Soviet dan Komunisme yang dilahirkan Vladimir Lenin, yang menjad anti tesa Kapitalisme, dan terus menerus menimbulkan konflik dan perang. Anehnya, banyak umat manusia yang masuk ke dalam perangkap Soviet dan Komunisme atau masuk perangkap Amerika dan Kapitalisme. Keduanya hanya membawa kesengsaraan dan kehancuran manusia, dan itu menjadi tujuan Yahudi. (mh)

Sumber

Bagaimana Kita Seharusnya Memanfaatkan Waktu



�Sungguh saya telah berjumpa dengan beberapa kaum, mereka lebih bersungguh-sungguh dalam menjaga waktu mereka daripada kesungguhan kalian untuk mendapatkan dinar dan dirham� (Al-Hasan Basri)

Saudaraku, Waktu adalah salah satu diantara nikmat Allah yang paling berharga dan agung bagi manusia. Cukup bagi kita kesaksian Al-Qur�an tentang betapa agungnya tentang nikmat yang satu ini. Banyak ayat-ayat Al-Qur�an yang menunjukkan tentang urgensi waktu, ketinggian tingkatannya, dan juga pengaruhnya yang besar. Bahkan Allah telah bersumpah dengan waktu dalam kitab-Nya yang mulia dan ayat-ayat-Nya yang luhur dalam konteks yang berbeda-beda. Allah yang urusan-Nya yang begitu agung telah bersumpah dengan waktu malam, siang, fajar, subuh, saat terbenamnya matahari, waktu dhuha, dan dengan masa.

Hanya orang-orang hebat dan mendapatkan taufik dari Allah, yang mampu mengetahui urgensi waktu lalu memanfaatkanya seoptimal mungkin. Dalam hadits, �Dua nikmat yang banyak manusia tertipu dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang (HR. Bukhari). Banyak manusia tertipu didalam keduanya, itu artinya, orang yang mampu memanfaatkan hanya sedikit. Kebanyakan manusia justru lalai dan tertipu dalam memanfaatkannya.

Saudaraku, Allah memberikan kita setiap hari �modal� waktu kepada semua manusia di muka bumi ini adalah sama, yaitu 24 jam sehari, 168 jam seminggu, 672 jam sebulan, dan seterusnya. Namun kenapa prestasi bisa berbeda? Dalam waktu yang sama, Mereka mampu berbuat dan berkarya seperti berikut:

  1. Rasulullah SAW : Dalam waktu 23 tahun bisa membangun peradaban Islam yang tetap ada sampai sekarang. Ikut 80 peperangan dalam tempo waktu kurang dari 10 tahun, santun terhadap fakir miskin, menyayangi istri dan kerabat, dan yang luar biasa adalah beliau seorang pemimpin umat yang bisa membagi waktu untuk umat dan keluarga secara seimbang!
  2. Zaid bin Tsabit RA : Sanggup menguasai bahasa Parsi hanya dalam tempo waktu 2 bulan! Beliau dipercaya sebagai sekretaris Rasul dan penghimpun ayat Quran dalam sebuah mush�af
  3. Abu Hurairah : Masuk Islam usia 60 tahun. Namun ketika meninggal di tahun 57 H, beliau meriwayatkan 5374 Hadits! (Subhanallah!)
  4. Anas bin Malik : Pelayan Rasulullah SAW sejak usia 10 tahun, dan bersama rasul 20 tahun. Meriwayatkan 2286 Hadits.
  5. Abul Hasan bin Abi Jaradah (548 H) : Sepanjang hidupnya menulis kitab-kitab penting sebanyak tiga lemari.
  6. Abu Bakar Al-Anbari : Setiap pekan membaca sebanyak sepuluh ribu lembar.
  7. Syekh Ali At-Thantawi : Membaca 100-200 halaman setiap hari. Kalkulasinya, berarti dengan umurnya yang 70 tahun, beliau sudah membaca 5.040.000 halaman buku. Artikel yang telah dimuat di media massa sebanyak tiga belas ribu halaman. Dan yang hilang lebih dari itu.
  8. Ibnu Jarir Ath-Thabari, beliau menulis tafsir Al-Qur�an sebanyak 3.000 lembar, menulis kitab Sejarah 3.000 lembar.Setiap harinya beliau menulis sebanyak 40 lembar selama 40 tahun.Total karya Ibnu Jarir 358.000 lembar.
  9. Ibnu Aqil menulis kitab yang paling spektakuler yaitu Kitab Al-Funun, kitab yang memuat beragam ilmu, adz-Dzahabi mengomentari tentang kitab ini, bahwa di dunia ini tidak ada karya tulis yang diciptakan setara dengannya. Menurut Ibnu Rajab, sebagian orang mengatakan bahwa jilidnya mencapai 800 jilid.
  10. Al-Baqqilini tidak tidur hingga beliau menulis 35 lembar tulisan.
  11. Ibnu Al Jauzi senantiasa menulis dalam seharinya setara 4 buah buku tulis. Dengan waktu yang dimilikinya, beliau mampu menghasilkan 2.000 jilid buku. Bekas rautan penanya Ibnul Jauzi dapat digunakan untuk memanasi air yang dipakai untuk memandikan mayat beliau, bahkan masih ada sisanya.
  12. Iman An-Nawawi setiap harinya berlajar 12 mata pelajaran, dan memberikan komentar dan catatan tentang pelajarannya tersebut. Umur beliau singkat, wafat pada umur 45 tahun, namun karya beliu sangat banyak dan masih dijadikan sumber rujukan oleh umat muslim saat sekarang ini.

Masih banyak lagi contoh-contoh luar biasa lainnya. Kenapa tidak banyak orang yang bisa menyamai mereka? Padahal waktu yang diberikan Allah kepada mereka sama dengan waktu yang diberikan Allah pada hambaNya yang lain? Jawabannya adalah kecerdasan manajemen waktu.

Saudaraku, bercermin kepada genarasi salafus shalih umat ini, dimana mereka telah menorehkan contoh-contoh yang mengagumkan dalam memanfaatkan waktu, detik-detik umur dan setiap hembusan nafas untuk amal kebajikan. Dengan mengetahui jalan hidup orang-orang saleh dan kesungguhan mereka mereka dalam memanfaatkan detik-detik umur mereka dalam ketaatan, memiliki pengaruh besar dihati seorang muslim, yaitu pengaruh dalam menumbuhkan dan membangun gairah untuk memanfaatkan waktu dan memaksimalkan deti-detik usia dalam perkara-perkara yang mendekatkannya kepada Allah. Mari kita telusuri kisah indah dan uniknya mereka dalam memaksiamalkan waktu:

Para genarasi salafus shaleh umat ini sangat bersemangat untuk menjaga waktu hingga dalam keaadaan sakit dan sakratul maut

Al Biruni, (362H�440H), seorang ahli ilmu falak dan ilmu eksakta, ahli sejarah, dan menguasai lima bahasa yaitu bahasa Arab, Suryani, Sanskerta, Persia dan India. Saat detik-detik terakhir hidup beliau, tetap mempelajari masalah faraidh (waris). Lalu seorang berkata kepada beliau, layakkah engkau bertanya dalam kondisi seperti ini? Beliau menjawab, kalau aku meninggalkan dunia ini dalam kondisi mengetahui ilmu dalam persoaalan ini, bukankah itu lebih baik dari pada aku hanya sekedar dapat membayangkannya saja, tidak tahu ilmu tentangnya. Tidak lama setelah itu beliau wafat.

Ibrahim bin Jarrah berkata, �Imam Abu Yusuf Al Qadli rahimahullah sakit. Saya Menjeguknya. Dia dalam keadaan yang tidak sadarkan diri. Ketika tersadar, dia berkata kepadaku, �hai Ibrahim, bagaimana pendapatmu dalam masalah ini?� Saya menjawab, �Dalam kondisi ini seperti ini?� Dia menjawab, �Tidak apa-apa, kita terus belajar. Mudah-mudahan ada orang yang terselamatkan karenanya.� Lalu aku pulang. Ketika aku baru sampai di pintu rumah, aku mendengar tangisan. Ternyata ia telah wafat.�

Syaikh Ibnu Taimiyah selalu menelaah dan memetapi pelajarannya saat beliau sakit atau berpergian. Ibnu Qayyim berkata, Syaikh kami Ibnu Taimiyah pernah menuturkan kepadaku, �Ketika suatu saat aku terserang sakit, maka dokter mengatakan kepadaku,�Sesungguhnya kesibukan anda menelaah dan memperbincangkan ilmu justru akan menambah parah penyakitmu�. Maka saya katakan kepadanya, �Saya tidak mampu bersabar dalam hal itu. Saya ingin menyangkal teori yang engkau miliki. Bukankah jiwa merasa senang dan gembira, maka tabiatnya semakin kuat dan bias mencegah datanya sakit?� Dokter itu pun menjawab, �Benar.� Lantas saya katakan, �Sungguh jiwaku merasa bahagia dengan ilmu, dan tabiatku semakin kuat dengannya. Maka, saya pun mendapatkan ketenangan.� Lalu dokter itu menmpali, �Hal ini diluar model pengobatan kami.�

Mempersingkat waktu makan, serta mengurangi makan agar tidak selalu sering ke WC

Kesungguhan genarasi salafus shalih umat ini dalam memanfaatkan waktu sampai pada tingkat bahwa mereka merasa sayang dengan waktu yang dipakai untuk makan, maka mereka mempersingkat sebisa mungkin.

Dawud At-Tha�i rahimahullah memakan alfatit (roti yang dibasahi dengan air). Dia tidak memakan roti kering (tanpa dibasahi). Pembantunya bertanya, �Apakah anda tidak berhasrat makan roti?� Dawud menjawab, �Saya mendapatkan waktu yang cukup untuk membaca 50 ayat antara memakan roti kering dan basah.� (Sifatus Shafwah, 3/92)

Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah menceritakan kepada kita, Ibnu Aqil berkata, �Aku menyingkat semaksimal waktu-waktu makan, sehingga aku lebih memilih memakan kue kering yang dicelup ke dalam air (dimakan sambil dibasahi) dari pada memakan roti kering, karena selisih waktu mengunyahnya (waktu dalam mencelup kue dengan air lebih pendek daripada waktu memakan roti keringi) bisa aku gunakan untuk membaca dan menulis suatu faedah yang sebelumnya tidak aku ketahui.� (Dia melakukan hal itu supaya bisa memanfaatkan waktu lebih). (Dzailut Thabaqatil Hanabilah, Ibnu Rajab,1/177)

Asy-Syamsul Ashbahani, (674H�749 H), seorang tokoh mahzab Syafii, pakar fiqih dan tafsir. Apa yang diceritakan tentang beliau menunjukkan antusiasnya terhadap ilmu dan �pelitnya� beliau untuk menyia-nyiakan waktu. Sebagian sahabatnya pernah menuturkan bahwa beliau sangat mengindari makan yang banyak, yang tentunya akan butuh banyak minum, dan selanjutnya butuh waktu masuk WC. Sehingga waktu pun banyak terbuang. Lihatlah! bagaimana mahalnya waktu dalam pandangan imam yang mulia ini. Dan tidaklah waktu itu mahal bagi beliau melainkan karena betapa sangat mahalnya ilmu tersebut.

Memanfaatkan waktu perjalanan dengan membaca buku, berzikir, menuntut ilmu, bahkan menyampaikan hadist

Said bin Jabir berkata, �Saya pernah bersama Ibnu Abbas berjalan disalah satu jalan di Mekah malam hari. Dia mengajari saya beberapa hadis dan saya menulisnya diatas kendaraan dan paginya saya menulisnya kembali diatas kertas.� (Sunan Ad-Darimi, Imam Ad-Darimi, 1/105)

Tentang Al-Fath bin Khaqan, beliau membawa kitab dalam kantong bajunya. Apabila beliau bangun dari tempat duduknya untuk shalat atau buang air kecil atau untuk keperluan lainnya, beliau membaca kitabnya hingga sampai ke tempat ingin dia tuju. Beliau juga melakukan hal tersebut ketika kembali dari keperluanya. (Taqyiidul �Ilm, Al Khatib Al-Baghdadi)

Imam An-Nawawi tidak pernah menyia-nyiakan waktunya, baik di waktu siang atau pun malam, kecuali menyibukkan dirinya dengan ilmu. Hingga ketika beliau berjalan di jalanan, beliau mengulang-ngulang ilmu yang telah dihafalnya, atau membaca buku yang telah ditelaahnya sambil berjalan. Beliau melakukan itu selama enam tahun. (Tadzkiratul Huffaz, Adz-Dzahabi, 4/1472)

Ibnu Khayyath An-Nahwi, wafat tahun 320 H. Konon, beliau belajar di sepanjang waktu, hingga saat beliau sedang berada di jalanan. Sehingga terkadang, beliau terjatuh ke seleokan, atau tertabrak binatang. (Al-Hatstsu �ala Thalabil �Ilm wal ijtihad fi jam�ihi, Abu Hilal Askari, hal. 77)

Memanfaatkan waktu-waktu makan, saat istirahat, bahkan saat di Kamar kecil (WC) sekalipun untuk membaca atau mendengar ilmu

Ahmad bi Ali berkata kepada Abdur Rahman bin Abu Hatim Ar-Razi rahimahullah, �Apa penyebabnya Anda banyak mendengar hadis dari bapakmu? Dan Anda banyak bertanya kepadanya?� Dia menjawab, mungkin karena ketika dia makan, saya belajar hadis kepadanya. Ketika berjalan, saya belajar kepadanya. Ketika dia buang hajat, saya belajar kepadanya dan ketika dia masuk rumah untuk mencari sesuatu, saya belajar kepadanya.� (Siyar A�lamin Nubala, Imam Adz-Dzahabi,13/50)

Simaklah cerita Ibnu Aqil Hambli rahimahullah tentang bagaimana ia menjaga waktunya, �Tidak halal bagiku untuk menyia-nyiakan sesaat saja dari umurku, sehingga apabila lisanku telah lelah membaca dan berdiskusi, mataku telah lelah membaca, maka aku menggunakan pikiran aku dalam keadaan beristirahat (berbaring di tempat tidur). Aku tidak akan berdiri, kecuali telah terlintas di benakku apa yang akan aku tulis. Dan aku mendapi kesungguhanku belajar ikmu dalam usia 80 tahun lebih kuat daripada apa yang kudapai ketika aku berumur 20 tahun.� (Al-Muntadzim fi Tarikhil Umam, Ibnu Jauzi, juz 9)

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata, �Telah memberitahukan kepadaku saudara Syaikh kami, Abdur Rahman bin Abdul halim Bin Taimiyah dari ayahnya berkata, �Adalah kakek (yaitu Majdudin Bin Taimiyah) apabila ia masuk WC, dia berkata kepadaku, �Bacalah buku ini untukku, keraskanlah suaramu sehingga aku mendengarkannya.� Maka Ibnu Rajab mengomentari, �Hal ini menunjukkan akan kuatnya antusias beliau terhadap ilmu, sekaligus semangatnya untuk menggapainya, dan juga penjagaan beliau terhadap waktunya.� (Dzailuth Thabaqatil Hanabilah, Ibnu Rajab, 2/24)

Ibnu Nafis seorang ulama dan dokter terkemuka yang unggul, ia senantiasa menjaga setiap waktunya dan kesempatannya guna menorehkan ide dan pemikirannya, justru disaat-saat yang paling unik dan asing bagi yang lainnya. Beliau adalah pemuka dan orang yang terkemuka dalam ilmu kedokteran, dan memiliki banyak karya dalam bidang kedokteran. Diceritakan bahwa beliau mencatat sejumlah persoalan kedokteran disela-sela mandinya yaitu mengenai denyut nadi. Beliau lahir di Damaskus tahun 610H, dan wafat di Kairo pada tahun 687H. (Raudharul Jannat, Al-Khawanisari)

Melakukan dua aktivitas yang berbarengan sekaligus, untuk mengoptimalkan waktu-waktu yang tersedia

Sungguh Ulama salaf sangat berhati-hati sekali menjaga waktunya, mereka tidak akan membiarkan waktunya terbuang percuma dan berlalau sia-sia. Mereka cerdas dalam melakukan optimalisasi waktu. Meraka mampu merangkum dua kegiatan sekaligus dalam waktu yang berbarengan. Seperti yang telah disebutkan di atas, mereka berlajar sambil jalan, mendengarkan ilmu ketika di WC, memecahkan persoalan yang rumit disela-sela mandinya, membaca buku saat makan, berlajar disela-sela kesibukan dagang, memikirkan ide dan gagasan ilmu disaat berbaring di atas kasur, dan masih banyak lagi contoh-contoh yang mengagumkan tentang potret ulama salah dalam optimaliasisi waktu. Bahkan tetap memanfaatkan waktu, ketika memenuhi kewajiban mengadiri undangan, menerima tamu.

Ibnu Jauzi tetap bekerja tanpa meninggalkan berbicara saat dikunjungi tamu. Beliau menuturkan sendiri tentang bagaimana beliau memanfaatkan waktunya, �Saat saya menyadari bahwa waktu adalah sesuatu yang paling berharga, maka sudah menjadi kewajiban memanfatkan waktu tersebut untuk berbuat kebajikan. Maka saya tidak menyukai kebiasaan tersebut (maksudnya kebiasaan bertamu yang tidak membawa manfaat yang banyak terjadi didalamnya obrolan tak tentu arah, duduk berlama-lama), dan tidak suka berlama-lama dengan mereka, karena dua hal. Kalau saya menyalahkan mereka, maka akan terjadi kekurangakraban karena tindakan itu berarti memutus pertalian hati. Kalau saya mengikuti mereka, maka waktu terbuang sia-sia. Akhirnya saya berusaha mengindari pertemuan sebisa mungkin. Kalau saya kalah, maka saya cukup berbicara sedikit saja agar cepat berpisah. Kemudian saya sengaja menyiapkan berbagai pekerjaan sambil terus berbicara pada saat berjumpa dengan mereka, agar waktu tak terbuang sia-sia. Untuk menyiapkan pertemuan dengan mereka, saya sengaja memotong-motong kertas, meraut pensil, mengikat buku-buku. Karena semua itu adalah aktivitas yang memang harus dilakukan, tanpa harus berpikir dan berkosentrasi. Maka, semua pekerjaan itu saya siapkan untuk saat pertemuan dengan mereka, agar waktu saya tidak terbuang secara sia-sia.� (Saidul Khatir, Ibnu Jauzi)

Imam Sulaim Ar-Razi, ia wafat pada tahun 447 H. Beliau amat militan dalam menjaga sifat waranya. Beliau selalu melakukan introspeksi dalam soal waktu. Beliau tidak pernah membiarkan waktu berlalu tanpa manfaat, dengan terus menulis, mengajar, membaca tau menyalin ilmu dalam jumlah banyak. Abu faraj menuturkan, �Al-mualli bin hasan pernah menceritakan kepadaku bahwa ia melihat Sulaim Ar-Razi sedang memegang pena yang matanya sudah habis. Ia memotong kayu diujung penanya, sambil bibirnya bergerak-gerak. Al-Mu�amil akhirnya tahu, bahwa ia membaca sesuatu sambil memperbaiki penanya, sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia�. Yakni, saat kedua tangannya bekerja, beliau menggerak-gerakkan bibirnya untuk berzikir, agar tidak ada waktu berlalu sia-sia, tanpa melakukan ibadah kepada Allah. (Thabaqat Asy-Syafi�iyah Al-Wustha, Tajuddin As-Subki)

Ada ulama yang mensayatkan kepada orang yang mengundangnya ke acara walimahan agar disediakan baginya tempat yang agak lapang, guna meletakkan bukunya, yang akan beliau baca disela-sela mengadiri pesta tersebut. Kalau tidak ada, maka beliau lebih memilih tidak mengadiri acara tersebut.

Mengurangi tidur, dan mengisi malamnya dengan menuntut ilmu dan ibadah

Sebagian besar manusia waktu malamnya dimanfaatkan untuk tidur, jika pun tidak digunakan untuk tidur, mereka menggunakannya bergadang untuk hal-hal yang sepele, yang tidak membawa manfaat uyntuk dunia dan akhiratnya. Namun tidak bagi generasi salafus shaleh umat ini mereka menyadari kemulian zaman, mereka tahu akan hakekat waktu, waktu cepat berlalu, kalau berlalu tidak akan bisa kembali lagi. Mereka menyadari bahwa umur itu singkat, waktu boleh sama tapi prestasi harus beda. Tidak ada jalan lain bagi mereka selain mengurangi tidur mereka.

Muhammad bin Hasan Asy-Syaibani tidak tidur malam kecuali sangat sedekit sekali. Beliau adalah seorang imam ahli fikih, ahli ijtihad dan ahli hadis. Beliau lahir tahun 132H, dan wafat 189H. Konon beliau sering tidak tidur malam. Beliau biasanya meletakkan beberapa jenis buku disisinya. Bila bosan membaca satu buku, beliau akan menelaah yang lain. Beliau menghilangkan rasa kantuk dengan air, sembari berujar, �Sesungguhnya tidur berasal dari panas�. (Miftahus Sa�adah wa Misbahus Siyadah, I:23)

Gurunya Imam An-Nawawi berkata tentang Al-Hafizh Al-Mundziri, �Saya belum pernah melihat dan mendengar seorang pun yang paling bersungguh-sungguh dalam menyibukkan diri dengan ilmu selain dirinya. Ia senantiasa sibuk di waktu malam dan siang hari. Saya pernah berdampingan dengannya di sebuah madrasah di Kairo. Selama 12 tahun, rumahku berada di atas rumahnya. Selama itu pula saya belum pernah bangun malam pada setiap jammya, melainkan cahaya lampu senantiasa menyala di rumahnya, sedangkan ia hanyut dalam ilmu. Bahkan ketika makan pun ia sibuk dengan ilmu.� (Bustanul Arifin, Imam Nawawi)

Imam An-Nawawi sorang imam yang terkemuka, Syaikhul Islam, dan banyak menghasilkan karya tulis. Beliau datang ke Damaskus pada tahun 649H dan menetap disana yaitu di Madrasah Ar-Rawahiyah. Beliau berkata tentang diri beliau, �Saya menetap disana selama dua tahun. Selama itu, saya nyaris tidak pernah tidur.� Beliau berhasil menghafal kitab At-Tanbih selama 4,5 bulan dan membaca seperempat kitab Al-Muhazzab dengan hafala.� (Tadzkiratul Huffaz, Adz-Dzahabi)

Inilah keadaan orang-orang shaleh dan kisah-kisah mereka, beginilah seharusnya kita memanfaatkan setiap detik waktu kita. Lalu bagaimana dengan kita? Saudaraku, mereka beruntung sementara engkau terlelap. Mereka meraih kemenangan, sementara engkau meraih tangan kosong. Maka segera kita manfaatkan detik-detik umur kita, tekadkan dalam hati bahwa hari ini kita akan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, memandang setiap kesempatan adalah penting. Mari persembahkan karya yang paling baik dan bermanfat, di usia kita yang pendek ini.

Sumber

Musyrik Dan Ciri-ciri Orang Musyrik



Kita tentu sedikit banyak sudah tahu sebenarnya apa itu musyrik dan bagaimana itu kelakuan orang-orang musyrik. Sejak kecil kita tentu pernah mengaji dan atau tiap Muhamaram di sekolah dasar atau sekolah lanjutan, kita tentu pernah mendengar kisah perjuangan Rasulullah Saw dalam menegakkan kalimat tauhid dan menghadapi ancaman serta perlawanan keras dari kaum kafir Quraiys. Kaum Quraiys ini juga sering disebut sebagai Musyrikin Quraiys.

Definisi �Musyrik� sangatlah simpel, yakni menyekutukan Allah Swt dengan apa pun. Musyrik secara literer merupakan antitesa dari �Tauhid� yang memiliki arti: Mengesakan Allah Swt. Dan �Orang-Orang Musyrik� adalah mereka yang menyekutukan Allah Swt. Banyak sekali ayat Al-Qur�an Nur Kaiem yang menyatakan hal itu. Saya yakin, Anda pun sesungguhnya telah mengetahuinya.

Jika yang Anda maksud adalah �Definisi Musyrik di Dalam Dunia Kontemporer�, di mana seringkali orang menyatakan jika di dunia kita sekarang ini, antara kebenaran dengan kejahatan, antara al-haq dengan al-bathil, bahkan antara ketauhidan dengan kemusyrikan, banyak wilayah abu-abu. Saya tidak sepandapat dengan pandangan seperti itu. Islam adalah agama yang sederhana, jelas, dan tegas. Sebagai agama yang dijamin Allah Swt sebagai agama yang paripurna, yang paling sempurna, dan terjaga hingga akhir  zaman maka Islam sangat terang benderang. Tidak ada wilayah abu-abu sedikit pun dalam Islam. Dan seharusnyalah, sebagai orang yang bersyahadat, kita juga tidak pernah ragu-ragu dalam menjalankan agama Allah Swt ini.

Kehidupan dunia adalah medan peperangan antara Pasukan Allah Swt melawan pasukan Iblis dan Dajjal. Sebuah peperangan antara para penyeru ketauhidan melawan penyeru kemusyrikan. Dan kian berkembangnya usia dunia, maka berkembang pula siasat, taktik, dan strategi kaum pengikut Iblis dan Dajjal untuk menyesatkan umat manusia dari jalan lurus ketauhidan. Taktik dan srategi mereka, manipulasi mereka, seakan kian maju dan kian canggih. Padahal sebenarnya, bagi seorang Muslim yang selalu awas, hal itu bukan halangan yang berarti.

Sejak dahulu hingga sekarang, kitab suci al-Qur�an pun telah berkali-kali memperingatkan, jika Yahudi merupakan musuh terbesar umat manusia. Allah Swt telah memberi mereka berbagai label yang mencirikan sifat-sifat dasar mereka, dari panggilan sebagai Kaum Kera dan Babi, hingga kaum yang fasik, suka berdusta, gemar memutar-mutar lidah mempermainkan ayat-ayat Allah, sering memberi kesaksian palsu, dan sebagainya.

Adalah kenyataan sejarah, jika kemudian orang-orang Yahudi ini tumbuh menjadi satu bangsa yang sangat kuat dan berpengaruh di dunia sekarang. Mereka menguasai jaringan media massa dunia, perbankan, militer, dan sebagainya. Mereka juga menciptakan berbagai ideologi yang memecah-belah umat manusia dari ketauhidan, antara lain Nasionalisme, Kapitalisme, Komunisme, dan lain-lain. Demokrasi pun dibuat oleh mereka.

Ada kesadaran yang salah selama ini tentang demokrasi. Banyak kalangan menyebut bahwa sistem pemerintahan buatan manusia ini berasal dari ajaran Plato, seorang filsuf Yunani, yang tertuang dalam bukunya �La Republica�. Mereka juga menganggap jika sistem pemerintahan Amerika Serikat sekarang, yang disebut sebagai Panglima Demokrasi Dunia, mengadopsi demokrasi-nya Plato. Ini salah besar! Sistem demokrasi sesungguhnya berasal dari Bani Israel, tatkala mereka, 12 suku, mendiami wilayah Palestina setelah keluar dari Mesir. Bani Israel telah menjalankan praktek ini berabad-abad sebelum Plato lahir. Sejarahnya sangat panjang, antara lain bisa kita baca dalam penelitian Max I. Dimont yang berjudul �Sejarah Yahudi�. Sistem demokrasi di Indonesia sekaran pun, yang mengadopsi sistem demokrasi Amerika, juga berasal dari �Sunnah Yahudi�.

Islam tidak mengenal demokrasi. Islam mengenal Syuro. Ini sangat berbeda secara prinsipil. Dalam Demokrasi, �Suara seorang pelacur dianggap sama dengan suara seorang Ustadz, masing-masing hanya dihitung satu suara�. Sedangkan dalam Syuro, hal ini tentu tidak akan ditemui. Inilah yang dikerjakan bangsa Indonesia sekarang, sehingga negara ini sampai 64 tahun setelah proklamasi kemerdekaan, bukan malah membaik malah kian hancur tak keruan.

Demokrasi merupakan salah satu tools kaum musyrik untuk memalingkan umat manusia dari petunjuk Allah Swt. Demokrasi inilah yang kemudian berhasil menjadikan orang-orang yang tadinya shaleh, orang-orang yang tadinya sepenuh hati memperjuangkan agama Allah Swt, orang-orang yang tadinya begitu berani menyuarakan al-haq dan menentang al-bathil dihadapan penguasa sekali pun, berubah menjadi orang-orang yang kelu lidahnya menyuarakan al-haq, menjadi orang-orang yang malu dengan perjuangan Islam, menjadi orang-orang yang membela kebathilan dan menyimpan al-haq rapat-rapat di dalam hatinya.

Demokrasi inilah yang telah mengubah orang yang tadinya kita kenal dengan sangat baik, menjadi orang yang asing dan �aneh�. Demokrasi inilah yang bisa mengubah seorang yang sebenarnya faqih dalam ilmu ilmu agama, namun bisa-bisanya menyepelekan perintah wajib menutup aurat para perempuan dengan menyebut hal itu hanya sebagai �persoalan selembar kain� saja. Banyak yang seperti ini sekarang. Bahkan ada yang tanpa malu menyatakan orang yang memilih tidak ikut proses sunnah-Yahudi ini sebagai orang-orang yang mubazir dan saudaranya setan.

Ini mengingatkan saya pada firman-firman Alah Swt, yang antara lain:

�Dan janganlah kamu campuradukan kebenaran dengan kebathilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran sedangkan kamu mengetahuinya� Al Baqoroh : 42.

�Dan apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman mereka berkata �kami telah beriman� tetapi apabila mereka kembali kepada setan � setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata �sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya berolok � olok� Al Baqoroh : 14

�Dan apabila dikatakan kepada mereka jangan berbuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab �sesungguhnya kami justru orang � orang yang berbuat kebaikan�. Ingatlah sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan tetapi mereka tidak menyadari� Al Baqoroh : 11 -12

�Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka perdagangan mereka itu tidak beruntung dan mereka tidak mendapat petunjuk� Al Baqoroh : 16

 Padahal, ancaman Allah Swt terhadap orang-orang fasik sungguh tidak main-main:

�Katakanlah (Muhammad) �Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang yang lebih buruk pembalasannya  dari orang fasik di sisi Allah? Yaitu orang- orang yang di laknat dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thagut. Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus� Al Maidah : 60

�Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka, berita orang yang telah Kami berikan ayat � ayat Kami kepadanya, kemudian dia melepaskan diri dari ayat � ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan, maka jadilah dia termasuk orang � orang yang tersesat. Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya kami tinggikan derajatnya dengan (ayat � ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya yang rendah, maka perumpamaan mereka seperti anjing. Jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya ia tetap menjulurkan lidahnya juga. Demikianlah perumpamaan orang � orang yang mendustakan ayat � ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah � kisah itu agar mereka berpikir� Al A�raf : 175 � 176.

Seorang Muslim seharusnya hanya tunduk pada Allah Swt dan Rasul-Nya. Sedangkan terhadap manusia lainnya, apakah dia menyandang gelar doktor, atau apa pun, selama dia menyeru pada ketauhidan maka ikutilah, namun jika dia sudah mulai �aneh-aneh�, maka ingatkanlah. Jika sudah diingatkan ternyata masih �Aneh�, maka tinggalkanlah. Inilah sebenar-benarnya tauhid.

Dalam zaman seperti sekarang, bertahan pada jalan ketauhidan memang jauh dari hingar-bingar duniawi. Tauhid adalah jalan para Nabi Allah yang sunyi dan banyak cobaan. Sebab itu, tidak banyak yang bisa bertahan meniti jalan ini dan akhirnya tergoda pada kelezatan duniawi, salah satunya yang bernama �Kekuasaan�. Semoga kita bukan termasuk orang-orang seperti ini. Amien Ya Rabb al amien. Wallahu�alam bishawab.